Monotheisme Ibrahim
Peninggalan Nabi Ibrahim, sebagai Rasul pembawa ajaran Monotheisme, jejaknya masih dapat terlihat pada keyakinan suku Jawa, yang merupakan suku terbesar dari Bani Jawi.
Suku Jawa sudah sejak dahulu, mereka menganut monotheisme, seperti keyakinan adanya Sang Hyang Widhi atau Sangkan Paraning Dumadi.
Selain suku Jawa, pemahaman monotheisme juga terdapat di dalam masyarakat Sunda Kuno. Hal ini bisa kita jumpai pada Keyakinan Sunda Wiwitan. Mereka meyakini adanya 'Allah Yang Maha Kuasa', yang dilambangkan dengan ucapan bahasa 'Nu Ngersakeun' atau disebut juga 'Sang Hyang Keresa'.
Dengan demikian, adalah sangat wajar jika kemudian mayoritas Bani Jawi (khususnya masyarakat Jawa) menerima Islam sebagai keyakinannya. Karena pada hakekatnya, Islam adalah penyempurna dari ajaran Monotheisme (Tauhid) yang di bawa oleh leluhurnya Nabi Ibrahim.
Peradaban Sundaland pernah mencapai masa ke-emasan, hal ini bisa terlihat melalui usia Astronomi Jawa (Pakuwon), yang diperkirakan telah berusia 17.000 tahun lebih (lihat postingan Suzaku Musha, di halaman 63).
Ketika terjadi peristiwa banjir Nuh, semua peradaban di bumi termasuk Peradaban Sundaland musnah. Dengan demikian, andaikan ada keturunan Nabi Syith-Delajah (berdasarkan pendapat gantenguy), sesungguhnya peradaban kaum tersebut telah binasa, karena mereka yang tesisa, adalah Nabi Nuh beserta pengikutnya yang berpegang teguh kepada Syariat Allah..
Suku Jawa sudah sejak dahulu, mereka menganut monotheisme, seperti keyakinan adanya Sang Hyang Widhi atau Sangkan Paraning Dumadi.
Selain suku Jawa, pemahaman monotheisme juga terdapat di dalam masyarakat Sunda Kuno. Hal ini bisa kita jumpai pada Keyakinan Sunda Wiwitan. Mereka meyakini adanya 'Allah Yang Maha Kuasa', yang dilambangkan dengan ucapan bahasa 'Nu Ngersakeun' atau disebut juga 'Sang Hyang Keresa'.
Dengan demikian, adalah sangat wajar jika kemudian mayoritas Bani Jawi (khususnya masyarakat Jawa) menerima Islam sebagai keyakinannya. Karena pada hakekatnya, Islam adalah penyempurna dari ajaran Monotheisme (Tauhid) yang di bawa oleh leluhurnya Nabi Ibrahim.
Peradaban Sundaland pernah mencapai masa ke-emasan, hal ini bisa terlihat melalui usia Astronomi Jawa (Pakuwon), yang diperkirakan telah berusia 17.000 tahun lebih (lihat postingan Suzaku Musha, di halaman 63).
Ketika terjadi peristiwa banjir Nuh, semua peradaban di bumi termasuk Peradaban Sundaland musnah. Dengan demikian, andaikan ada keturunan Nabi Syith-Delajah (berdasarkan pendapat gantenguy), sesungguhnya peradaban kaum tersebut telah binasa, karena mereka yang tesisa, adalah Nabi Nuh beserta pengikutnya yang berpegang teguh kepada Syariat Allah..
Gambaran Pelabuhan Melayu Purba |